Sungai Kamo (鴨川) yang mengalir dari utara hingga selatan Kyoto adalah tempat bersatunya 2 aliran sungai lain, yaitu Sungai Takano dan sungai lain yang kebetulan juga bernama Kamo (賀茂川). Sungai dengan sejarah dan tradisi yang panjang ini juga bisa dikatakan sebagai simbol Kota Kyoto.
Titik pertemuan kedua sungai tersebut menghasilkan sebuah delta yang dikenal dengan sebutan Delta Kamogawa. Area sungai yang sejuk dan berpemandangan indah ini merupakan tempat istirahat favorit warga Kyoto.
Di tepi Delta Kamogawa yang indah ini, Anda akan melihat objek seni unik berupa batu-batu yang disusun dengan aneh. Kesenian seperti apakah ini? Siapa yang membuatnya? Media massa pun tak luput dibuat heran olehnya!
Pria Misterius yang Menarik Perhatian Orang-Orang ke Tepi Sungai
Pembuat objek seni dari batu ini adalah Daisuke Ikenishi, seorang rock balancing artist atau seniman batu susun. Sehari-hari beliau berprofesi sebagai seorang chiropractor (ahli pengobatan alternatif yang berfokus pada terapi tulang punggung).
Pak Ikenishi memulai hobi rock balancing-nya sejak 2,5 tahun lalu, yaitu sekitar tahun 2016. Sejak setahun lalu, setiap hari mulai jam 8 pagi, beliau menyempatkan 20 menit waktunya untuk membuat karya seni uniknya ini sebelum berangkat bekerja. Di hari Minggu dan hari libur lain, beliau menghabiskan lebih banyak waktu untuk hobinya itu.
Perhatikanlah karya dengan keseimbangan sempurna ini! Setelah selesai disusun, batu ini dibasahi dengan air agar polanya terlihat lebih jelas dan kesan yang ditimbulkan menjadi lebih kuat.
Apa yang menyenangkan dari kegiatan menyusun batu ini?
Menurut Pak Ikenishi, rasanya menyenangkan melihat reaksi orang terhadap hasil karyanya. Selain itu, membayangkan kegembiraan orang yang melihat karyanya saat beliau sedang tidak ada di sana juga bisa menjadi motivasi tersendiri untuk meneruskan hobi ini.
Hasil karya beliau memang pernah rusak atau roboh karena disentuh oleh anak-anak yang sedang bermain ataupun hembusan angin kencang. Meski demikian, beliau tidak marah karena menurut beliau wajar bila suatu karya mengalami kerusakan. Kesenangan utama dari hobi ini terletak pada proses, bukan hasil akhirnya. Oleh karena itu, beliau pun tidak keberatan bila karyanya rusak.
Pak Ikenishi lalu kembali bercerita.
Dulu beliau terlalu berkonsentrasi terhadap hobinya sampai-sampai suasana alam dan kondisi sekitar seakan tidak terdengar sama sekali. Akan tetapi, saat melanjutkan membuat karyanya, perlahan-lahan beliau bisa mendapatkan ketenangan hati. Hembusan angin dan suara anak-anak pun akhirnya kembali terdengar tanpa harus menghilangkan konsentrasi beliau.
Kini, meski ada banyak orang di sekitarnya sekalipun, beliau tetap bisa fokus pada dirinya sendiri dan menyusun batu dengan tenang.
MATCHA juga bertanya mengenai kesulitan yang beliau hadapi dalam menjalani hobi ini. Secara mengejutkan beliau menjawab, "Sama sekali tidak ada. Saat menyusun batu, indra saya justru menjadi lebih tajam. Hal itu terasa sangat menyenangkan."
Jawaban ini benar-benar menunjukkan betapa santai dan gembiranya perasaan beliau saat melakukan rock balancing, bukan?
Beradu Rock Balancing? Mengapa Tidak!
Tertarik dengan kegiatan rock balancing? Bagaimana kalau Anda mencoba melakukannya sambil beradu ketangkasan? Mari lihat salah satu staf MATCHA yang mencoba beradu rock balancing sembari mendapat nasihat dari Pak Ikenishi ini!
Ini adalah hasil karya Pak Ikenishi. Menurut beliau, trik dalam memilih batu ada 2. Pertama, pilihlah batu yang datar untuk fondasinya. Kedua, pilih batu yang bisa menonjolkan karya ini untuk diletakkan di bagian paling atas.
Selain itu, saat mulai menyusun, manfaatkanlah bagian tidak rata dari sebuah batu. Tidak perlu memaksakan diri, mulai saja dari yang termudah. Pahamilah batasan diri sendiri saat menyusun batu. Jangan menyerah dan tetaplah berkonsentrasi. Itulah beberapa poin yang beliau sarankan untuk melakukan rock balancing ini.
Salah satu saran beliau yang paling menarik adalah jangan menahan napas. Saat menahan napas, rupanya tenaga yang masuk ke tangan cenderung menjadi terlalu banyak sehingga susunan batu pun menjadi lebih mudah roboh.
Tidak memaksakan diri, tahu batasan diri, jangan menyerah, konsentrasi, dan jangan menahan napas. Setelah menyusun batu satu demi satu dengan hati-hati, pasti Anda akan menyadari sesuatu. Bukankah saran Pak Ikenishi itu terdengar sangat filosofis dan bisa dilihat sebagai suatu cara untuk menghadapi kehidupan?
Mungkin kegiatan menyusun batu ini memang berhubungan dengan cara menyusun kehidupan!
Foto di atas adalah hasil karya pertama yang berhasil dibuat oleh staf MATCHA. Batu dari pinggiran sungai ternyata terasa hangat dan memiliki karakteristik yang berbeda satu sama lain.
Setelah membuat fondasi yang kokoh, tantanglah diri untuk menyusun bagian atasnya. Saking berkonsentrasinya, dijamin waktu akan berlalu tanpa terasa. Saat batu terakhir diletakkan di bagian paling atas, rasanya tentu akan sangat melegakan.
Saat mencoba menyusunnya, susunan batu ini bisa saja roboh secara tiba-tiba. Jangan paksakan diri dan tetaplah berhati-hati!
Rock Balancing yang Menarik Hati Banyak Orang
Batu yang sudah disusun ini berada di pinggir sungai. Saat melihat hasil karya rock balancing yang sangat seimbang itu, tentu siapa pun akan menyerukan kekaguman dan keheranannya. Hanya dengan berdiri di tempat ini, Anda juga bisa merasakan kentalnya suasana harmonis antara alam dan manusia di sungai ini.
Dulu seorang wanita berusia 50-an bercerita pada Pak Ikenishi, setelah melihat seni batu beliau, entah mengapa rasa terpuruknya menghilang dan ia menjadi lebih bersemangat.
Waktu antara proses penyusunan batu hingga hancurnya karya itu setelah beliau meninggalkan pinggiran sungai mungkin memang singkat. Meski demikian, Pak Ikenishi tetap berharap ada yang merasa gembira saat melihat hasil karyanya. Bukan tidak mungkin bila karya yang berdiri dalam waktu singkat itu sempat menghibur hati orang yang melihatnya.
Tanpa disadari, sudah banyak orang yang berkumpul di sekitar Pak Ikenishi. Meski sedang membuat karya, beliau tetap sempat mengobrol bersama mereka dengan ramah. Selain itu, beliau juga tidak keberatan bila orang-orang memotret proses dan hasil kerjanya dan mengunggahnya ke media sosial, lho!
Hobi Pak Ikenishi ini juga menarik perhatian wisatawan mancanegara, lho! Seorang murid pertukaran dari Tiongkok bahkan memberikan berbagai pujian seperti "hebat", "sepertinya sulit", atau "ini butuh ketabahan" saat melihat hasil karya beliau. Bila Anda berkesempatan untuk melihatnya secara langsung, jangan lupa untuk menyebarkan kehebatan MR. IKENISHI dari Kyoto ini ke seluruh dunia, ya!
Berbagai karya baru Pak Ikenishi juga bisa dilihat di akun instagram (daisuke__ism) beliau. Jangan ragu untuk mengeceknya!
Cara Menikmati Keindahan Sungai Kamo
Setelah puas mencoba rock balancing, bagaimana kalau Anda juga menikmati pesona lain dari Sungai Kamo? Di Sungai Kamo ini Anda akan menemukan batu loncatan yang tidak hanya digunakan sebagai sarana penyeberangan, tetapi juga untuk membuat pengunjung lebih dekat dengan sungai. Lokasi menarik itu bisa ditemukan di sebelah Delta Kamogawa. Di sini jugalah Pak Ikenishi menyalurkan hobi rock balancing-nya.
Batu loncatan Delta Kamogawa ini sangat terkenal berkat kemunculannya di serial animasi populer, "K-On!". Selain itu, ada juga beberapa batu besar berbentuk unik, seperti kura-kura dan burung chidori (sejenis cerek). Cocok sekali untuk spot berfoto!
Jarak antara masing-masing batu cukup lebar dan airnya terkadang agak tinggi. Oleh karena itu, perhatikanlah langkah Anda saat akan menyeberang.
Akses Menuju Delta Kamogawa
Delta Kamogawa bisa langsung terlihat begitu Anda naik ke jalan dari arah pintu keluar no. 3Stasiun Demachiyanagi jalur Keihan Electric Railway. Hasil karya Pak Ikenishi juga langsung bisa terlihat dari sini.
Selain itu, hanya dengan berjalan kaki sedikit, Anda juga bisa mencapai Kuil Shimogamo yang merupakan situs warisan dunia serta Istana Kekaisaran Kyoto yang menjadi tempat tinggal kaisar Jepang hingga tahun 1869. Tak ada salahnya untuk mengunjungi keduanya selagi berada di Delta Kamogawa, bukan?
Berkunjunglah ke Delta Kamogawa, tempat beristirahat favorit warga Kyoto sekaligus lokasi wisata yang menenangkan. Di sini Anda juga bisa mengamati karya seni buatan Pak Ikenishi, sang seniman rock balancing. Nikmatilah berbagai pesona dan suasana alam Sungai Kamo!
Baca juga:
Advertisement