Menemukan 3 Hidangan Khas Dari Salta


Pencarian kami untuk menemukan makanan otentik di Argentina telah mengangkat kami dari Mendoza ke Salta, yg berada di wilayah Barat Laut Argentina. Alasan kami memilih untuk mengunjungi Salta ialah sebab terkenal sebab makanan tradisionalnya yg unik yg dipengaruhi oleh spesialisasi adat Andes.

Selain mengunjungi Salta untuk makanan khas setempat yg unik, Salta juga ialah kota kolonial Spanyol yg menawan yg didirikan pada 1582 oleh komandan Spanyol Hernando de Lerma. Saat ini, Salta sedang timbul sebagai tujuan wisata terkenal serta menyandang julukan Salta La Linda (Salta yg indah). Dengan spesialisasi lokal serta arsitektur luar biasa, kami pergi untuk perjalanan bus 18 jam.

Dalam posting ini, kami menyoroti 3 hidangan unik serta khas dari Salta. Namun kita wajib mengakui bahwa Salta juga dapat dibilang juga dikenal sebab saltaña empanada yg terkenal. Kami telah merasakan serta menikmati berbagai serta akan menulis mengenai empanada di pos yg akan datang.

Perburuan untuk merasakan Locro sebetulnya lumayan menarik. Kami telah memesan malam kedua hingga malam terbaru di Salta untuk merasakan Locro di restoran tertentu yg direkomendasikan terhadap kami oleh instruktur saltenõ lokal di sekolah memasak. Setelah berlangsung setengah jalan melintasi kota untuk menemukan restoran, kami hingga di sana untuk mengenal bahwa mereka tak memilikinya di menu mereka. Merasa sedih, namun tak kecewa, kami mengangkut perut lapar kami kembali ke ujung kota tempat kami menonton restoran lain yg menyajikan kuliner daerah. Kali ini kami mengecek menu terlebih dahulu sebelum duduk. Ketika kami memesan makan malam kami, server memberi tahu kami bahwa sebab cuaca yg hangat serta tak sesuai musim, mereka tak melayani Locro. Kali ini saya sangatlah kacau. Kami pergi dalam dua hari serta telah datang jauh-jauh ke Salta untuk merasakan hidangan tempat setempat ini. Dengan dua hari lagi, saya bertekad untuk menemukan serta merasakan Locro, apa pun yg terjadi. Kesempatan untuk merasakan Locro datang pada hari berikutnya dalam perjalanan panjang hari kami ke Cachi, suatu kota kecil di Lembah Alto Calchaqui. Sebagian besar penghuninya (aprox. 5.5K) ialah keturunan adat Diaguita - Calchaqui dengan pengaruh suku Inca, menjadikannya tujuan populer.

Kali ini perhatian mutlak kami ialah menemukan tempat makan sebab kami telah bangun 5 jam sebelumnya serta perut kami sakit. Sangat mengejutkan kami, berbagai restoran mengiklankan Locro pada menu mereka untuk hari itu. Keberhasilan!! Kami duduk di suatu restoran di Cachi yg beriklan serta terbukti menyajikan Locro pada menu makan siang mereka.

Jadi, apa itu Locro serta mengapa saya begitu ingin mencicipinya? Locro ialah sup kental yg lezat, terkenal di sepanjang pegunungan Andes. Namanya bersumber dari bahasa Inca, Quechua serta biasanya dimakan di demam isu dingin. Ada berbagai variasi Locro serta yg saya miliki ialah Locro Pulsudo di restoran Nevado de Cachi di Cachi.

Locro Pulsudo
Locs Pulsudo ini mempunyai daging sapi, kacang putih, jagung putih, bawang hijau, chorizo, paprika, lada serta garam. Rasanya butuh dibiasakan, namun seusai sesendok pertama, saya ketagihan. Jangan ragu untuk mencoba Locro ketika berikutnya Kalian menemukan diri Kalian di Argentina, ini ialah sup yg lezat serta tak semacam yg lain.

Tamale serta Humitas
Dalam posting sebelumnya, yg dapat Kalian lihat di sini, kami menulis mengenai pengalaman kami merasakan Humitas sebelumnya di Mendoza serta kami tak terlalu menikmatinya. Mengingat bahwa Humitas ialah spesialisasi Salta, kami memutuskan untuk mencobanya lagi.

Pertanyaan yg kemudian kami hadapi ialah "di mana tempat paling baik untuk mencoba Humten Salten yg terkenal?" Setiap kali kita dihadapkan dengan pertanyaan ini, kita wajib kreatif mengenai bagaimana menjawabnya. Untuk perjalanan ini, pada kunjungan selalu kami ke Mercado Central (Pasar Petani), kami memutuskan untuk meminta rekomendasi dari vendor. Ketika kami membeli buah-buahan untuk sarapan pada hari berikutnya, Claire mengumpulkan Spanyol-nya serta bertanya terhadap wanita indah yg menolong kami, di mana dirinya akan merekomendasikan. Dia mengirimi kami berbagai blok di jalan dari Pasar Petani ke Patio De La Empanada. Kami mengecek tempat itu serta menonton bahwa mereka juga mempunyai Tamales, sehingga kami memutuskan untuk menjadikannya tempat makan siang kami keesokan harinya.

The Patio De La Empanada ialah restoran terbuka dengan kurang lebih 5-7 vendor yg bersaing untuk urusan ekonomi Anda. Segera seusai Kalian berlangsung masuk, menu ditusukkan ke wajah Kalian serta orang mengantar untuk duduk di area masing-masing. Kami memilih meja di restoran yg paling sibuk dengan penduduk setempat serta duduk untuk mencoba Tamale serta Humitas.

Tamales
Dibungkus dengan sekam jagung serta diikat supaya terkesan semacam "bonbon" (seperti yg akan dikatakan Claire) ialah adonan berbasis jagung yg lezat di kurang lebih Tamale. Isi ialah daging sapi, kentang, rempah-rempah serta garam serta merica.
Advertisement

Klik Untuk Komentar